Salah satu kegiatan mahasiswa PLP FKIP UNS https://uns.id/PLPFKIP2024 kimia di SMA Batik 2 Surakarta yakni Praktikum Sabun Cuci Tangan Sederhana: Menjelajahi Reaksi Kimia di Kelas X.
Membuat Sabun Cuci Tangan Sederhana Sebuah Praktikum Menarik untuk Memahami Reaksi Kimia di Kelas X
Praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran yang efektif dalam membantu siswa memahami konsep-konsep kimia. Salah satu praktikum yang menarik dan mudah dilakukan adalah pembuatan sabun cuci tangan sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti texapon dan garam. Praktikum ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang reaksi kimia, tetapi juga memberikan pengalaman langsung dalam membuat produk yang bermanfaat.
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Memahami konsep reaksi saponifikasi sebagai dasar pembuatan sabun.
2. Mengenal bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun cuci tangan sederhana.
3. Melatih keterampilan praktikum siswa dalam mengolah bahan kimia dan membuat produk.
4. Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia.
Praktikum pembuatan sabun cuci tangan sederhana ini melibatkan reaksi kimia yang disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara lemak atau minyak dengan basa kuat, seperti natrium hidroksida (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH), untuk menghasilkan sabun dan gliserol. Dalam praktikum ini, texapon (Sodium Lauryl Sulfate) merupakan surfaktan yang berperan sebagai sabun.
Penambahan garam dalam larutan texapon bertujuan untuk menurunkan kelarutan sabun dalam air. Hal ini karena sabun memiliki kelarutan yang lebih rendah dalam larutan garam dibandingkan dengan air murni.
Praktikum pembuatan sabun cuci tangan sederhana ini merupakan kegiatan yang menarik dan efektif untuk mengajarkan siswa tentang reaksi kimia, khususnya reaksi saponifikasi. Selain itu, praktikum ini juga menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa dalam melakukan percobaan dan meningkatkan kreativitas mereka dalam membuat produk yang bermanfaat.
Semoga artikel ini bermanfaat!